Ruang Kosong



Lagi-lagi di pecundangi harapan yang berlebihan. Ku merasa kehilangan tujuan, hari-hari yang ku lewati terasa membosankan. Tak ada semangat untuk menjalani hari-hari untuk menyongsong masa depan. Entah bagaimana ruang ini bisa tercipta? Entah mengapa ruang ini bisa terasa? Kosong.

Ruang kosong yang berada jauh di dalam lubuk hati. Entah bagaimana aku bisa mengobati. Ruang ini terasa amat hampa, tak ada perasaan hangat yang menyelimutinya. Kekosongan hati yang bisa berubah menjadi benci. Hampa, sungguh hampa. Entah siapa yang bisa mengisi kekosongan itu? Entah kapan kekosongan itu bisa terisi? Entah dengan apa kekosongan itu bisa terpenuhi? Aku pun tak tahu.

Sesak kosong menyatu dalam rasa, tak terkecoh oleh buaian kata. Berhari-hari lamanya kuterpaku dalam hampa, riuhan orang menambah penat sukma. Apa yang harus kulakukan? Ketika kata-kata tidak bisa kutelan.

Ada pahit yang kusesap, menyelinap di sela senyap, saat ledak tawamu tinggal harap. Ada sepi yang bersembunyi, menepi di sudut hati, saat teduh matamu terpatri di dinding sunyi. Ada dingin merusak rasa, meliuk di antara angin senja, saat cinta kita menjelma fatamorgana. Ada wangi yang kusesali, membasuh rambut hingga ujung kaki, saat ingatan tentang kita nyaris mati.

Menempel di sudut ruang kosong rasanya dingin menyesakkan, hampa dan terbuang ini semua yang kudapatkan. Jengah, ah sudahlah. Jenuh, memang iya. Tapi, aku punya daya apa? Ruang hatimu penuh sesak, ragamupun tak terjangkaukan? Benakmu penuh rindu. Tapi, bukan punyaku. Ah, demikian tersiksa, tersulut api cemburu, terbakar bara asmara dan terpuruk jaring angkara. Ah payah, dasar lemah! Ingatlah Allah Maha Pemurah! Jangan meminta hati nan gundah, sadarlah! Duhai hati hancur. Tumbuhkan cinta pada Rabbmu, tak pantas harap dia isi ruang kosong cintamu, terlalu istimewa buat ragamu yang uzur.

Sampai akhirnya ku dapatkan sebuah nasihat yang luar biasa dari dari seorang sahabat."Kita kadang terlalu sombong untuk mengejar segala impian kita dengan kekuatan kita sendiri, sehingga pada saat kita jenuh dan capek, kita lupa bahwa ada kekuatan yang Maha Besar, yaitu Allah Tuhan semesta alam".

Percayalah, kamu akan membaik. Kamu akan menemukan hal-hal yang membuatmu bahagia lagi. Kamu akan bertemu orang-orang yang bisa membuatmu tersenyum lagi. Dan kamu akan pergi ke tempat-tempat yang membuatmu terkagum-kagum akan dunia ini. Percayalah, karena kamu itu kuat. Ingat: sedih bukan berarti kamu lemah! Begitulah kira-kira kata Kak Zar.

3 Comments

  1. Uluh2.. pakboy jomblo ngenes juga hobi ngeblog ternyata..
    Terus berkarya pakboy..
    Bersyukurlah atas kegalauanmu yang dapat menciptakan sebuah karya

    ReplyDelete
Previous Post Next Post