Mantan Calon Pacar


 
Selamat membaca pecinta literasi, dan saya ucapkan terimakasih telah sudi membaca tulisan ini, biasanya orang yang suka membaca itu memiliki naluri dan imajinasi yang tinggi. Kali ini aku ingin membahas tentang cewek, jujur ya teman-teman, aku tu paling curiga dengan cewek yang bermakeup tebal di mukanya, itu tu hanya kamuflase untuk menutupi sungai duka yang mengalir di pipinya.
Terus kalau teman-teman melihat cewek diem, itu jangan di tanya, sebab dia lagi meratapi masa lalunya. Dan dia tu gak akan bisa mendengar suara kita, sebab yang di dengar hanya nada-nada perpisahan darinya. Kalau teman-teman melihat cewek yang perutnya buncit. Jangan suudzon lagi hamil, siapa tau dia banyak menelan derita dan rasa sakit.
Di sini aku juga ingin menceritakan matan saya, bukan mantan pacar lo ya tapi mantan calon pacar. Tau kan mantan calon pacar? Tau kan? Pasti tau dong. Kalau gak tau tak kasih tau ya, mantan calon pacar itu orang yang sudah putus sebelum jadian, yang udah di tolak sebelum nembak, yang kita cuma bisa bilang "Aku suka kamu" dia diem, "Aku sayang sama kamu" dia diem, "Aku tu cinta sama kamu" dia diem. Diem, diem, diem jadian sama orang lain. 
Kalau dia ku ingatkan dia selalu marah-marah, contohnya begini.
"Jangan lupa makan ya" 
"Emang kenapa kalau aku gak makan"
"Ya nanti kamu sakit"
"La kalau aku sakit kenapa emang?"
"La kalau kamu sakit, yang nyakitin aku siapa"
Itu aku langsung keluar ngambil rokok aku nyalain tapi gak pake korek, tak nyalainnya pake dada 'Sory aku menyalakannya dengan api cemburu'. Itu yang keluar bukan asap tapi kebulan kebulan penyesalan. 
Di luar aku tu ketemu temanku lagi kedinginan, sebagai teman yang baik tak tanya dong.
"Kedinginan ya? Jomblo ini pasti? Butuh pelukan ya?"
"Enggak"
Biasa jomblo kan sok kuat, lalu dia buka baju untuk meyakinkan kalau dia gak kedinginan. Padahal mulutnya itu sudah membiru karena kedinginan. 
"Pakai bajumu, kalau kamu terusin nanti hipotermia lo"
"Enggak! Aku gak dingin"
"Kok bisa?"
"Iya karena lebih dingin sikap dia ke aku akhir-akhir ini"
Lalu ada bapak-bapak datang nyuruh aku.
"Mas ini temannya cepat di bawa kerumah sakit mas"
"Loh kenapa pak?"
"Nanti bisa mati lo temenya"
"Loh mati kenapa pak?"
"Mati di tikam rindunya sendiri"
Tak anter ke rumah sakit, lalu aku keluar karena lagi laper aku datang ke warung penyet, lalu aku pesen dong.
"Mbak aku pesen ayam goreng mbak"
"Pesen apa mas? Dada, paha, sayap"
"Adanya apa saja mbak?"
"Semuanya lengkap mas"
"Oke aku minta hati goreng mbak"
"Maaf mas hatinya sudah milik orang lain"
Aku kesel aku minta ayam utuh yang masih hidup, kemudian di beri tu ayam hidup, lalu aku kata katain tu ayam
"Ah Jjnkitdvbklyferhnih %684#$:;!/ nhfryujnfdznnmmhutsdcv"
"Loh mas kok bisa mati?"
"Iya mbak, karena kata-kata perpisahan lebih tajam dari apapun"
Habis makan kan seret ya, lalu minta air aku
"Mbak air dong mbak"
"Maaf mas airnya habis"
"Mbak! Sakiti aku sekarang!"
"Loh kenapa mas?"
"Sakiti aku sekarang!"
"Biar apa mas?"
"Biar aku bisa minum dari air mataku sendiri."
Maaf ya pembaca, ini karena aku lagi gabut gak bisa tidur aku nulis ini. Sekali lagi maaf ya kalau jelek🙏🏾


Post a Comment

Previous Post Next Post