Lika Liku Pendidikan Di Dusun Terpencil

Pendidikan merupakan salah satu modal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, dengan adanya pendidikan,kita bisa mengetahui berbagai macam informasi. Kita bisa mendapatkan pendidikan moral, kedisiplinan, agama, sosial dan masih banyak lagi yang bisa Kita dapatkan.

Berbicara mengenai pendidikan di Indonesia memang tidak ada habisnya.Seperti halnya di SDN Turi IV, berbagai masalah yang menghambat proses pendidikan di SDN Turi IV masih sering muncul. Masih kurangnya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana ini meliputi gedung sekolah beserta isinya, serta peralatan-peralatan sekolah yang menunjang proses belajar mengajar di suatu sekolah, atau lembaga tempat belajar.

Sering kita lihat pembangunan gedung-gedung sekolah megah diperkotaan dengan fasilitas yang memadai untuk kegiatan belajar mengajar. Namun hal itu akan berbanding terbalik ketika kita melihat keadaan yang sebenarnya di SDN Turi IV. Tidak ada fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang kemajuan proses belajar mengajar yang mereka lakukan. Tidak ada fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang kemajuan proses belajar mengajar yang mereka lakukan, dan juga tenaga didik yang mengajar dengan ilmu yang seadanya.

Para orang tua di daerah terpencil biasanya apatis tapi wali murid di SDN Turi IV justru sebaliknya. Mereka  rela gotong royong untuk mendirikan ruang kelas agar keberlangsungan pendidikan anaknya tetap berjalan sebagai mana mestinya.

"Meskipun ibaratnya untuk membeli pakaian pantas pakai saja tidak mampu tetapi menyekolahkan anak adalah nomor satu," ujar Kiswoyo salah satu wali murid.

Sehingga tak ada pemikiran yang mengesampingkan pentingnya pendidikan yang merayapi pikiran para wali murid di SDN Turi IV ini. Bagi mereka berburu di hutan, bercocok tanam, dll memang menguntungkan akan tetapi anaknya belajar di bangku sekolah harus di nomer satukan agar bisa membawa perubahan di masa depan. Meskipun sulitnya akses untuk menuju ke sekolah tak pernah di jadikan alasan mereka.

Sekolah yang berdiri sejak 1980an ini hanya memiliki fisik bangunan semi permanen. Belum berdinding dan berlantai tanah. Sebab dua kali di tinggal CV ketika pembangunan sekolahan tanpa alasan yang jelas.

"Ya akhirnya kita bekerja sama dengan wali murid buat gubuk di sekitar sekolahan untuk kegiatan belajar mengajar, sudah dua kali di tinggal CV karena akses kemari sulit," ujar sumiati guru SDN Turi IV.

Bisa dibayangkan, seperti apa kondisi waktu belajar setiap hari. Di sisi lain, guru pun seakan hanya berbekal idealisme mereka sebagai pengajar, tanpa imbalan yang memadai sebagai pemberi ilmu bagi masa depan muridnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post